Panduan Jalur Macet, Alternatif dan Rawan Kejahatan Mudik 2017
Panduan Jalur Macet, Alternatif dan Rawan Kejahatan Mudik 2017
Jakarta - Data Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng menyebutkan, terdapat sebanyak 114 titik rawan kemacetan dan 106 titik rawan kecelakaan saat arus mudik Lebaran 2017. Titik-titik rawan kemacetan tersebut terdapat di beberapa wilayah di Jateng.
Di Pekalongan ada 28 titik, Banyumas 17 titik, Semarang 25 titik,Pati 10 titik, Kedu 19 titik, dan wilayah Soloraya mencapai 14 titik, sedangkantitik rawan kecelakaan terbagi dalam beberapa wilayah Pekalongan 20 titik, Banyumas 13 titik, Semarang 19 titik, Pati 18 titik, Kedu 19 titik, dan Solo Raya 17 titik. Sedangkan lokasi pasar tumpah di Jateng yang rawan menimbulkan kemacetan tercatat sebanyak 77 titik.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Bakharudin Muhammadsyah mengatakan, berdasarkan mudik tahun lalu, kemacetan terparah di Jateng terjadi di pintu keluar tol Brebes atau yang akrab disebut Brebes Exit Timur (Brexit).
Menurutnya kemacetan itu terjadi karena banyak masyarakat yang masih beranggapan tol sebagai jalur ideal untuk melakukan perjalanan karena bebas hambatan.
“Saya mengimbau pada warga agar tidak memburu tol sebagai jalur utama saat mudik Lebaran nanti. Masih ada jalur lain di luar tol, jalan-jalan arteri yang kondisinya sudah lebih bagus di Jateng. Mungkin itu bisa digunakan sebagai jalur mudik Lebaran nanti,” ujar Bakhrudin.
Berikut rincian daftar lokasi rawan macet dan kecelakaan serta pasar tumpah di beberapa titik di Jawa Tengah:
A. Jalur Pantura Barat
-Tol Pejagan
Keluar
dari Pejagan, ke sebelah kiri ada simpang kereta api yang rawan
kemacetan karena lokasi yang terhalang pintu kereta api yang keretanya
lewat setiap tujuh menit sekali.
Arah selatan tol menuju ke Purwokerto, ada perlintasan KA yang juga tembus ke Slawi di Simpang Prupuk yang memang merupakan titik kemacetan yang cukup parah karena jalannya kecil dan persimpangan yang ada dari beberapa jurusan.
Untuk jalur Pejagan sampai dengan Brebes Timur ini tidak melewati Kota Brebes, dengan kondisi jalan beraspal kasar dan penerangan seadanya.
- Losari, Brebes
- Kalirejo, Brebes
- Bumiayu, Brebes
- Pasar Bawang, Brebes
- Pasar Induk, Brebes
- Ruas Pantura Kluwut
- Ruas Bulakamba
-
Pusat oleh-oleh di Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari Brebes (disediakan
jalur alternatif: ruas KetanggunganPrupuk dan Ketanggungan slawi)
- Ruas Surodadi, Tegal
- Ruas Wiradesa, Pekalongan
- Ulujami (Pemalang)
- Tulis, Plelen (Batang)
- Truko (Kendal)
- Jl. Raya Tugu
- Jl. Karangayu, Siliwangi, Semarang
- Jl. Kaligawe
B. Jalur Pantura Timur
- Jalan Raya Sayung, Demak
- Jalan raya Kudus, Pati
- Ruas Pati, Rembang
- Ruas Kudus, Pati
C. Jalur Tengah
- Ruas Mantingan, Solo
- Kartasura, Sukoharjo
- Palur, Karanganyar
- Lingkar Solo
- Pintu keluar jalan tol Bawen Kabupaten Semarang
- Pasar Ambarawa
- Pasar Babadan, Ungaran
- Karangjati, Ungaran
- Ampel, Boyolali
- Tegalgondo, Klaten
D. Jalur Selatan
- Daerah Sumpyuh Banyumas karena adanya simpang kereta api dan pasar tumpah wilayah Rawalo Banyumas
- Prembun Kebumen
- Gombong
- Pasar Kutowinangun, Kebumen
- Butuh, Kutoarjo
- Pasar Wanareja, Cilacap
- Sepanjang jalur Kecamatan Majenang
- Pasar Cileumeuh Kecamatan Cimanggu, Cilacap
- Pasar tumpah Desa Genteng Kecamatan Cimanggu
- Simpang tiga Terminal Karangpucung, Cilacap
- Simpang tiga Sampang, Cilacap.
Jalur Alternatif
Beberapa jalur alternatif itu
meliputi jalur alternatif Pantura adalah batas Jawa Barat yakni
Bantarsari -Ketanggungan - Slawi - Randudongkal - Bantarbolang -
Kebonagung - Wonotunggal - Bawang - Sukorejo - Boja - Ungaran -
Semarang/Solo sejauh 373,10 km.
Semarang - Gubug - Godong - Purwodadi - Kunduran - Blora sejauh 108,76 kmdan Rembang - Blora - Cepu - Padangan/ di batas Jawa Timur sejauh 70,14 km.
Semarang via Purwodadi ke Surakarta sepanjang 121 km, kemudian di wilayah Pantura ada jalur alternatif Ciledug - Slawi - Bantarbolang-Kajen-Pekalongan sepanjang 136 km.
Dari Brebes ada Karangsawah Karangjongkeng - Purwodadi - Linggapura- sepanjang 70 km. Kemudian di wilayah tengah ada Weleri - Sukorejo - Parakan sejauh 28 kmdan Majenang - Kebumen -Purworejo sepanjang 209 km.
Patimuan - Sidareja - Jeruklegi - Gumilir - Slarang - Adipala - Bodo -Karangbolong - Puring - Petanahan - Ambal - Mirit - Wawar -Jali - Congot - hingga Batas DI Yogyakarta sepanjang 182 km.
Ruas Banyuputih-Plantungan di Batang menjadi salah satu alternatif untuk bisa mengurai kemacetan lalu lintas di sepanjang pantura.
Daerah Rawan Kejahatan:
Terdapat 17 Titik rawan
kejahatan khususnya bajing loncat dan begal, yakni Tegal, Pemalang,
Batang, Rembang, Blora, Temanggung, Cilacap, Sragen, Karanganyar, Ampel
Boyolali, Klaten, Brebes, Semarang, dan Banyumas.
Perlintasan Kereta Api:
Jumlah total perlintasan
sebidang di wilayah PT KAI Daop IV Semarang ada 705. Dari 705
perlintasan kereta itu, hanya 92 perlintasan yang dijaga dan 20
perlintasan lain menggunakan palang pintu otomatis (WS). Palang pintu
yang menggunakan sensor matahari itu milik Dinas Perhubungan di tiap
daerah.
Perlintasan tanpa palang pintu di Jateng paling banyak berada di wilayah Solo Klaten, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri yang mencapai 300 titik. Sedangkan di wilayah Grobogan dengan 126 titik perlintasan KA tanpa palang pintu
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/436555-ini-panduan-jalur-macet-alternatif-dan-rawan-kejahatan-mudik-2017.html