Pemkab Kebumen tetapkan Perubahan 21 Agustus sebagai Hari Jadi Kabupaten Kebumen
Pemkab Kebumen tetapkan Perubahan 21 Agustus sebagai Hari Jadi Kabupaten Kebumen
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kebumen pada dasarnya adalah pengakuan terhadap momentum yang menjadi tonggak sejarah keberadaan Kebumen. Penetapan hari Jadi Kebumen merupakan sarana dalam rangka menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah, mendorong semangat cinta pada daerah yang menumbuhkan semangat pembangunan daerah, serta memperkuat rasa kecintaan, keterikatan batin antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Lebih dari itu, hari jadi merupakan momentum yang mampu membangkitkan semangat patriotik, nasionalis, menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan atas identitas dan jatidiri, serta memberikan inspirasi dalam pembangunan.Kabupaten Kebumen telah memiliki hari jadi yang diperingati setiap tanggal 1 Januari.
Penetapan 1 Januari sebagai hari jadi tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang tertuang dalam Lembaran Negara Hindia Belanda Tahun 1935 Nomor 619 yang ditetapkan pada 31 Desember 1935 dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 1936. Sebagai hari jadi, tanggal 1 Januari tersebut dipandang kurang mencerminkan semangat nasionalisme. Penetapan tersebut dirasa sarat dengan aroma kolonialisme. Guna menentukan hari jadi Kabupaten Kebumen telah dilakukan penelusuran dan penelitian sejarah, serta dokumen dengan cara studi pustaka yang menelaah data sekunder berupa peraturan perundang-undangan,dokumen hukum, hasil penelitian, hasil pengkajian, serta wawancara, FGD (Focus Group Discussion), dan rapat dengar pendapat. Selain itu juga dilakukan pengkajian terhadap aspek-aspek terkait seperti kesejarahan, sosio-kultural,hasil-hasil penelitian, dan konsep-konsep yang berkaitan dengan kelahiran Kabupaten Kebumen.
Berdasarkan penelusuran penelitian, penetapan hari jadi Kebumen ditetapkan pada 21 Agustus 1629 didasarkan pada peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan keteladanan, maka peristiwa dimana Kiai Bodronolo membantu penyediaan dan perbekalan pasukan Sultan Agung dalam menyerang Batavia merupakan suatu peristiwa penting yang bisa dijadikan sebagai teladan. Selain diyakini oleh masyarakat Kebumen sendiri, cerita mengenai peran Ki Maduseno,Nyi Pembayun (Keluarga Ki Bodronolo) termasuk Ki Bodronolo dalam membantu Sultan Agung menyerang VOC Belanda di Batavia juga diyakini kebenarannya oleh masyarakat Tapos, Depok, Jawa Barat dalam Babad Tuk Kali Sunter dan cerita tuturnya. Dalam konteks kebangsaan saat ini, apa yang dilakukan oleh Ki Bodronolo dalam membantu Sultan Agung memerangi VOC Belanda merupakan perwujudan bentuk nasionalisme. Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, dokumen dan studi komparasi dengan pendekatan yuridis normatif, maka hari jadi Kabupaten Kebumen ditetapkan tanggal 21 Agustus 1629 berkaitan dengan peran Ki Bodronolo membantu Sultan Agung dalam melakukan penyerangan terhadap Belanda di Batavia.